Awas “Deja Vu” Laga Perdana

8 October 2009

Musim lalu, Arema mengawali Liga Super edisi perdana dengan start sempurna. Dua kemenangan away lawan Persita Tangerang dan Persijap Jepara melambungkan asa dan optimisme tinggi Aremania.

Pemain-pemain Arema melakukan pemanasan jelang kick off Liga Super. (foto: Ongisnade/Zul)

Namun situasi berbalik 180 derajat ketika Fandi Mochtar dkk tampil di kandang sendiri.

Dua pertandingan awal di Kanjuruhan -di depan puluhan ribu Aremania yang untuk pertama kali memakai atribut hitam-hitam karena skorsing PSSI- Arema gagal mencetak gol: Kalah 0-2 dari Pelita Jaya dan imbang tanpa gol dengan PSIS Semarang.

Hanya satu poin dari dua laga home membuat pelatih Bambang Nurdiansyah harus hengkang dari Arema yang kemudian digantikan Gusnul Yakin.

Tekanan besar Aremania, tuntutan harus menang di kandang, dan target juara yang ditujukan pada pemain-pemain muda Arema saat itu membuat tekanan tidak hanya datang dari tim lawan, tetapi juga dari penonton sendiri.

Minggu, 11 Oktober mendatang, potensi “deja vu” bisa terulang ketika skuad Arema yang musim ini rata-rata pemain baru dan muda, bakal menjamu tim kuat Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan pada laga perdana Liga Super 2009/10.

“Permainan Arema lamban. Pemain Arema yang punya kualitas bagus justru tidak percaya diri,” Mustaqim, pelatih Deltras.

Warning itu disampaikan Mustaqim, pelatih Deltras Sidoarjo yang kemarin beruji coba dengan Arema. Menurut Mustaqim, tekanan itu akibat karakter publik sepak bola Malang Raya yang selalu mengidamkan timnya menuai kemenangan.

“Permainan Arema lamban. Pemain Arema yang punya kualitas bagus justru tidak percaya diri. Mungkin ini akibat terlalu grogi karena tekanan penonton, mereka justru sering salah pengertian. Semoga kondisi ini segera hilang dari Arema saat mempersiapkan diri ke Super Liga,” kata Mustaqim seperti dilansir Malang Post.

Bukan rahasia lagi bila laga perdana tidak pernah mudah, hal itu tidak hanya berlaku di Liga Super, tetapi juga di kompetisi-kompetisi papan atas Eropa hingga Piala Dunia.

Apalagi, tidak hanya Aremania dan Jakmania yang menunggu laga Arema vs Persija, tetapi jutaan publik sepak bola nasional. Satu catatan yang harus diingat adalah musim lalu Arema lebih banyak gagal meraih tiga poin ketika disiarkan langsung televisi.